Kamis, 30 Oktober 2014

Wilhelm Wundt - Tokoh Psikologi Klinis - Universitas Gunadarma



TUGAS INDIVIDU
PSIKOLOGI UMUM


Wilhelm Wundt

Nama    : Feby Rendra Febriani
NPM     : 14514139
Kelas     : 1PA15




WILHELM MAXIMILIAN WUNDT
(Tokoh Psikologi Klinis)




A.   Biografi

Wilhelm Maximilian Wundt lahir pada tanggal 16 agustus 1832 di Neckarau, dekat kota Mannheim, Grand Duchy of Baden, Jerman dari sebuah keluarga intelektual (pendeta), putra dari seorang pendeta Lutheran. Sebagai seorang anak, Wundt kecil telah memperlihatkan temperamen yang agresif dan serius.
Sejak kecil beliau tidak mempunyai teman bermain, karena satu-satunya saudaranya yang masih hidup pergi untuk melanjutkan sekolah sedangkan dua lainnya telah meninggal dunia. Beliau lebih suka belajar dengan sahabat ayahnya yang juga seorang pendeta yang bernama Friederich Muller, sampai rela meninggalkan kedua orang tuanya dan pindah ke desa lain mengikuti Muller.
Saat berusia 19 tahun wundt belajar mengikuti ambisinya, yaitu belajar ilmu faal, namun karena ayahnya meninggal dunia dan kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan ia bersekolah di Universitas Tubingen, maka pada tahun 1851-1856 ia melanjutkan studi di bidang kedokteran di Universitas Heidelberg agar dapat langsung bekerja setelah lulus. Disana ia menamatkan studi kesarjanaannya serta memperoleh gelar doktor. Ia juga menamatkan kesarjanaannya dalam bidang hukum di Universitas Berlin. Selama tahun-tahun terakhir di Heidelberg ia menderita penyakit yang hampir fatal.
Beliau dikenal sebagai seorang psikolog, sosiolog, fisiolog, dokter, filsuf, ahli hukum, profesor dan seorang ilmuan yang banyak melakukan penelitian, termasuk tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola panca indra). Dan juga dikenal sebagai penemu psikologi modern dan dianggap sebagai bapak psikologi eksperimental.
Awalnya ia mengajar fifiologi di Universitas Heidelberg, ia menawarkan program pertama yang diajarkan dalam psikologi ilmiah sambil menekankan penggunaan metode eksperimental yang diambil dari ilmu-ilmu alam dan menekankan hubungan fisiologis otak dan fikiran.
Latar belakangnya akan berdampak besar pada pendekatan ilmu baru psikologi. Ceramah psikologi diterbitkan sebagai kuliah dalam fikiran manusia dan hewan tahun 1863. Pada tahun 1864 beliau dipromosikan sebagai asisten profesor fisiolog dan ahli fisika di Heidelberg, Hermann Von Helmhotz, sebelumnya beliau belajar singkat dengan Johannes Putter Muller pada tahun 1858-1864.
Kemudian di pindahkan ke laboratorium Helmhotz. Disitulah muncul ide bahwa psikologi merupakan cabang ilmu yang mandiri dan disana juga dia menulis bukunya yang berjudul “Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung” (persepsi yang dipengaruhi kesadaran) yang berisi ide dan pemikirannya dan mengindikasikan bahwa ia tertarik pada psikologi, dan buku tersebut diterbitkan pada tahun 1862 sebagai bukunya yang pertama.
Dalam buku itu terdapat istilah “Experimental Psycology” yang didasarkan atas eksperimen-eksperimen yang dilakukannya sendiri di laboratoriumnya sendiri. Buku lainnya diterbitkan tahun 1873 yaitu “Grund zuge der Physiologichen Psychologie” (dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi), yang berisi kuliah-kuliah yang diberikan Wundt tentang psikoligi dan ilmu faal.  Kemudian ia menikahi seorang perempuan yang bernama Sophie Mau di Heidelberg.
Tahun 1867, di Heidelberg wundt membuka course dalam bidang Physiological Psychologi, yang merupakan course pertama kali di dunia tentang hal tersebut. Namun pengertian dari Physiological itu menurut Wundt adalah eksperimental. Jadi Wundt mengajar dan menulis mengenai Physiological Psychologi dalam arti Exsperimental Psychology.
Wundt menulis lebih dari 54.000 halaman (4) buku, laporan penelitian dan teori serta menghabiskan 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan menjadi pembimbing disertasi 186 doktor dari berbagai disiplin ilmu. Beberapa karyanya adalah “Kuliah pada Manusia dan Hewan Psikologi, Essay,” “Etika: Sebuah Investigasi Fakta dan Hukum Kehidupan Moral,” “Hypnotismus dan Saran ( 1892),” dan “Pengantar Psikologi”.


B.   Teori

Tahun 1874 wundt membuat karya tulis yang menggunakan sistem dalam psikologi yang menyelidiki pengalaman langsung (mediate experience) dari kesadaran manusia yang berjudul "Principles of Physiological Psychology". Pengalaman langsung tersebut memberikan informasi atau pengetahuan tentang sesuatu yang lain dari elemen pengalaman itu sendiri.
Pengalaman itu dijelajahi melalui introspeksi (penelitian seseorang dengan observasi dirinya sendiri mengenai keadaan psikisnya) termasuk perasaan, emosi, dan gagasan. Metode yang digunakan adalah metode observasi. Bagian sistem strukturalisme Wundt ini yang dikembangkan dan diperjuangkan oleh muridnya Titchener yang tidak dapat bersaing secara efektif dalam lingkungan Amerika fragmatis dengan pribumi.
Pada the immediate experience (pengalaman yang tidak langsung) melihat sesuatu itu tidak pada objeknya, tapi lebih pada pengalaman mengenai sesuatu tersebut. Sehingga tidak dibiasi oleh interpretasi, dalam arti pada objek sesuatu tersebut.
Pada tahun 1875, ia pindah ke Leipzig, Jerman. Di universitas Leipzig ia mendirikan phsycological institute dimana ia juga memperoleh posisi sebagai profesor. Pada tahun 1879 ia mendirikan laboratorium psikologi yang menandakan bahwa psikologi menjadi cabang ilmu yang mandiri. Sebelum tahun 1879, sudah banyak orang yang mengenal psikologi, namun belum ada yang mau mengaku menjadi sarjana psikologi. Baru setelah berdirinya laboratorium psikologi tersebut, seluruh sarjana dari seluruh dunia berkumpul untuk laboratorium tersebut, dan Wundt tidak lagi dianggap sebagai dokter dan ahli ilmu faal, karena mengadakan penelitian-penelitian di laboratorium yang ia dirikan.
Di awal berdirinya laboratorium ini, wundt membiayai dari kantongnya sendiri sebagai usaha pribadi. Baru pada tahun 1885, laboratorium ini diakui oleh universitas Leipzig secara resmi dan dibiayai. Laboratorium ini berkembang pesat sebelum gedungnya hancur pada perang dunia ke-2. Pada tahun 1881 wundt juga membuat jurnal riset yang pertama.
Dalam usahanya menyelidiki berbagai gejala kejiwaan di laboratoriumnya, Wundt banyak menggunakan metode eksperimen,karena itu ia dikenal sebagai seorang eksperimentalis. Dari itu Wundt menyadari bahwa eksperimen harus dilakukan dengan metode tertentu dan bahwa faktor pribadi tidak dapat diabaikan dalam penelitian psikologi. Karena itu Wundt menggunakan metode introspeksi atau selbsbeobachtung, dimana orang percobaan diminta untuk melihat ke dalam dirinya sendiri setelah suatu eksperimen dan menceritakan kembali apa yang dialami dan dirasakan selama eksperimen berlangsung. Karena itu Wundt dikenal sebagai seorang introspeksionis. Dalam salah satu karyanya ia menulis “Psychology begins with introspection” (Psikologi mulai dengan introspeksi).
Mengenai introspeksi, Wundt mengajukan beberapa ketentuan, yaitu (a) observer harus mampu menentukan kapan proses itu terjadi, (b) observer harus memusatkan perhatiannya, (c) observer harus mampu mengulangi observasi berulang kali, (d) eksperimenter harus mampu mengontrol manipulasi dari stimulus.
Awalnya wundt menggolongkan mind mencakup proses-proses ketidak sadaran (unconsiousness) dengan metode eksperimen (cara untuk membawa mind ke dalam batas-batas ruang lingkup natural science yang empiris dan objektif). Namun dalam perkembangannya wundt mengakui bahwa metode eksperimental dalam psikologi fisiologi sangat kuat untuk menggali elemen-elemen soul yang mendasar, namun masih ada proses mental yang lebih tinggi (higher mental process) yang mengintegrasikan fenomena dasar tersebut, yang muncul dalam bentuk kreatifitas mental dan menjadi kekuatan sebuah peradaban yang bersifat abadi seperti mitos, bahasa, custom dan budaya.



Daftar Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar