TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Kebudayaan
NAMA : FEBY RENDRA FEBRIANI
NPM :
14514139
KELAS : 1PA15
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Allah SWT sebagai pencipta telah
menciptakan langit dan bumi, dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya.
Salah satu ciptaan Allah itu adalah manusia, yang diberi keistimewaan berupa
kemampuan berpikir yang melebihi jenis makhluk lain yang sama-sama menjadi
penghuni bumi. Kemampuan berpikir itulah yang diperintahkan Allah agar
dipergunakan untuk mendalami wujud atau hakikat dirinya dan
tidak semata-mata dipegunakan untuk memikirkan segala sesuatu di luar dirinya.
Manusia dan Kebudayaan adalah dua
hal yang berbeda namun memiliki keterkaitan, dengan budaya manusia dapat
belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik.
B.
Tujuan
Tujuan
ditulisnya makalah ini, ingin memberikan informasi kepada pembaca mengenai
unsur-unsur yang mendasari manusi, hakikat manusia, dll.
2.1 Manusia
Ada dua pandangan yang dapat
dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1. Manusia terdiri dari 4 unsur yang
saling terkait yaitu :
·
Jasad :
badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
·
Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
·
Ruh : bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang
memahami kebenaran
·
Nafs :
kesadaran tentang diri sendiri
2.
Manusia
sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
·
Id :
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan
ciri alami yang irrasional
·
Ego :
bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian
eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran
social yang dapat dimengerti orang lain
·
Super
Ego : kepribadian yang muncul paling
akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan ekternal. Super
ego merupakan kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri
2.2 Hakekat Manusia
2.2.1 Arti
Hakekat Manusia
Menurut bahasa, hakikat berarti
kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat
juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi
jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang
sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama
dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.
Manusia
adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt.
Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia
berasal dari tanah.
Jadi
hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk
yang diciptakan oleh Allah SWT
2.3 Kepribadian
Bangsa Timur
2.3.1 Kepribadian Bangsa Timur
Manusian dimuka bumi ini mendiami
wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat, wilayah
timur tengah. Hal ini berpengaruh terhadap kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan
dan kepribadian setiap manusia di suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya.
Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa
yang memiliki kepribadian baik, santun, ramah, bersahabat, tidak indvidualis
dan saling bertenggang rasa, itulah sebab mengapa orang-orang wilayah lain suka
dengan kepribadian bangsa Timur.
2.3.2 Bagan Psikososogram Manusia
2.4 Pengertian Kebudayaan
2.4.1 Definisi Kebudayaan
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
2.4.2 Tokoh Kebudayaan
1. Bung Karno
2. Gus Dur
3. Emha Ainun
Najib
4. Kang
Sobari
5. Soejiwo
Tejo
6. Butet
Kertarajasa
2.5 Unsur-Unsur
Kebudayaan
2.5.1 Unsur Kebudayaan Universal
Bahasa Menurut
koentjaraningrat ada 7 unsur kebudayaan yaitu :
1. Bahasa terdiri dari bahasa lisan dan bahasa tulisan
2. Sistem pengetahuan,terdiri dari pengetauan tentang alam sekitar,pengetahuan tentang alam flora,pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah,pengetahuan tentang tubuh manusia,pengetahuan tentang kelakuan seama manusia,dan pengetahuan tentang ruang,waktu dan bilangan.
3. Organisasi sosial,terdiri dari sistem kekerabatan,sistem kesatuan hidup setempat,sistem asosiasi dan perkumpulan,serta sistem kenegaraan.
4. Sistem peralatan dan teknologi terdiri dari alat-alat produksi,distribusi dan trasportasi,tempat-tempat untuk menaruh makanan dan minuman pakaian dan perhiasan serta tempat berlindung dan perumahan.
5. Sistem mata pencarian hidup terdiri dari berburu,meramu,bercocok tanam di lading,perikanan,bercocok tanam menetap,pertenakan dan perdagangan
6. Sistem religi terdiri dari sistem kepercayaan,sistem upacara keagamaan,kelompok keagamaan,ilmu gaib serta nilai-nilai dan pandangan hidup.
7. Kesenian,terdiri dari seni patung,seni relif,seni lukis,gambar,seni vocal,seni instrument,seni kesastraan dan seni drama.
1. Bahasa terdiri dari bahasa lisan dan bahasa tulisan
2. Sistem pengetahuan,terdiri dari pengetauan tentang alam sekitar,pengetahuan tentang alam flora,pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah,pengetahuan tentang tubuh manusia,pengetahuan tentang kelakuan seama manusia,dan pengetahuan tentang ruang,waktu dan bilangan.
3. Organisasi sosial,terdiri dari sistem kekerabatan,sistem kesatuan hidup setempat,sistem asosiasi dan perkumpulan,serta sistem kenegaraan.
4. Sistem peralatan dan teknologi terdiri dari alat-alat produksi,distribusi dan trasportasi,tempat-tempat untuk menaruh makanan dan minuman pakaian dan perhiasan serta tempat berlindung dan perumahan.
5. Sistem mata pencarian hidup terdiri dari berburu,meramu,bercocok tanam di lading,perikanan,bercocok tanam menetap,pertenakan dan perdagangan
6. Sistem religi terdiri dari sistem kepercayaan,sistem upacara keagamaan,kelompok keagamaan,ilmu gaib serta nilai-nilai dan pandangan hidup.
7. Kesenian,terdiri dari seni patung,seni relif,seni lukis,gambar,seni vocal,seni instrument,seni kesastraan dan seni drama.
2.5.2 Perbedaan Kebudayaan dalam Dua Bentuk Wujud
•
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
• Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
2.6 Wujud Kebudayaan
Ada 3 wujud dalam
kebudaya :
1.Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan dan sebagainya
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
1.Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan dan sebagainya
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
2.7 Orientasi Nilai Budaya
• Hakekat Hidup Manusia
Hakekat hidup untuk kebudayaan berbeda secara ekstern, ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola – pola kelakuaannya tertentu
menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik “mengisi hidup”
• Hakekat Karya Manusia Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda – beda, diantaranya ada yang beranggapan karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
• Hakekat Waktu Manusia Hakekat untuk setiap waktu kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mememntingan orentasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini dan masa yang akan datang.
• Hakekat Karya Manusia Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda – beda, diantaranya ada yang beranggapan karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
• Hakekat Waktu Manusia Hakekat untuk setiap waktu kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mememntingan orentasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini dan masa yang akan datang.
2.8 Perubahan Kebudayaan
2.8.1 Faktor yang Berpengaruh Diterima atau
Tidaknya Unsur Kebudayaan Baru
- Terjadi apabila suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu
kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan
asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri ,
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
- Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat / sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain : Aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian) dan bahasa. Proses akulturasi terjadi biasanya pada suatu masyarakat hidup yang bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara terjadi hubungan-hubungan, seperti mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan migrasi besar-besaran itu mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut,
- Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat / sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain : Aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian) dan bahasa. Proses akulturasi terjadi biasanya pada suatu masyarakat hidup yang bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara terjadi hubungan-hubungan, seperti mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan migrasi besar-besaran itu mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut,
2.8.2 Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah
penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana
alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Lebih terinci, faktor
penyebabnya adalah:
1. Adanya perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti:
a. Perubahan
penduduk
b. Peranan
nilai yang diubah
c. Faktor
adanya penemuan-penemuan baru
2. Adanya perubahan luar masyarakat, seperti:
a. Pengaruh
lingkungan alam
b. Kebudayaan
mator yang menghambat terjadinya perubahan
misalnya kurang intensifnya hubungan
komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat
masyarakat yang sangat tradisional; ada
kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka
negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada
masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.
2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
2.9.1 Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana
hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi
apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan.
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan.
2.9.2 Contoh Hubungan Antara Manusia dan
Kebudayaan
Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh
manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh
kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu
merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang
setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai
dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.
2.9.3 Pengertian Dialektis
Dialektik (Dialektika)
berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala
sesuatu berubah (panta rei).Kemudian Hegel menyempurnakan konsep
dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi
tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran
yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya
(perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
2.9.4 Tahap-Tahap Dialektis
Proses
dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar