PUTERI MUSLIMAH INDONESIA 2014
Assalamualaikum ukhti :)
Halo semua,
kenalin namaku Feby Rendra Febriani, banyak yang panggil feby, feb, pebi. Tapi
aku paling nyaman dipanggil "eby", karena itu panggilan kesayangan
dari kecil. Ayahku Alm. Rendra Irwanto, Mamaku Yaniek P. Asmarini. Aku anak
keempat dari 5 bersaudara, Teddy Rendra, Poppy Rendra, Almh. Inneke Rendra, Aku
dan Krisna Rendra. Namun karena kakak ketigaku sudah almarhumah, so aku
biasanya bilang kalau aku anak ketiga dari 4 bersaudara. Aku terlahir dari
keluarga sederhana, sangat sederhana, namun semangatku untuk membanggakan kedua
orang tuaku tidak sesederhana yang orang pikirkan.
Sejak
kecil aku dibiasakan Mama dan Ayah berjilbab dan Alhamdhulillah sampai saat ini
aku nyaman dengan jilbabku, bahkan makin cinta. TK Aisiyah Bustanul Atfal
Lamongan, SD Muhammadiyah Lamongan, SMPN 1 Lamongan dan SMAN 2 Lamongan.
Alm. Ayah aku yang basic keluarganya
adalah musisi, jadi aku juga dikenalkan music sejak SD kelas 4, tepatnya
keyboard. Dari SD juga aku sering mengikuti berbagai kegiatan seperti ekstra
tari, panjat tebing hingga mendapat juara 2 tahun 2007 (yang nggak dapet ijin
dari Ayah, finally minta ijin tanda tangan dari kakung hehe), dan duta wisata
Wakil 1 Yuk Cilik Lamongan 2007 (ini juga, Ayah lagi pergi, Mama juga lagi ke
Kendari, so ditemenin sama tuti). Btw Kakung dan Tuti adalah orang tua Mama, yg
Alhamdhulillah masih sehat sampai sekarang, dan aku tinggal sama mereka dari
kecil, bahkan rasanya orang tuaku itu bukan Mama Ayah, tapi Tuti Kakung hehe.
Duduk
di bangku SMP, aku belajar ukulele sama Ayah (alat music seperti gitar tapi
ukurannya lebih kecil, spesifiknya sih yang dipakai pengamen). Di SMP ini aku
juga ikut banyak kegiatan, paduan suara, vocal group, dsb.
Bangku
SMA dimana aku merasakan banyak hal manis dan pahit. Manisnya, aku pernah
menjuarai Putri SMADA 2011, Wakil 1 Yuk Lamongan 2012, Finalis Raki Jawa Timur
2013, Juara 2 Putri Jilbab Indonesia Nurani 2013. Dan pahitnya, di tahun 2012
tepatnya tanggal 27 Maret (sebulan lebih sehari setelah aku ulang tahun) Ayah
meninggal. Ayah sakit sudah 13 tahun, tapi 2 tahun terakhir adalah masa
terberat bagi Ayah, Ayah sakit Liver. Namun aku salut banget sama Ayah, karena
selama sakit Ayah nggak pernah ngeluh, bahkan tetap qanaah, sabar dan nggak
pernah ninggalin sholat 5 waktu.
Singkat
cerita, setelah UN 2014 aku libur panjang, sebenernya nunggu pengumuman UN dan
SNMPTN sih. Saat itu aku ada photoshoot di Surabaya, ada dua orang yang turut
mensukseskan Indonesia Pageants datang ke lokasi untuk nawarin Ajang Pemilihan
Puteri Muslimah Indonesia 2014 yg diadain INDOSIAR. Beberapa hari sebelumnya
ada temen mba Poppy yang nawarin juga cuma aku sempet “nggak ah bang, tahun
depan aja”, cuma dia tetep ngerayu aku untuk ikut di tahun pertama Puteri
Muslimah itu ada. Finally, daftarlah aku.
Drama
banget buat aku di detik-detik Audisi Puteri Muslimah di Surabaya, mulai dari
salah jadwal, nginep di kost temen, nebeng kakak kelas. Dan tibalah waktu
audisi, banyak banget muslimah yang cantik dan lebih modis dari aku. Tapi
Alahmdhulillah, Allah kasih kelancaran aku karena tes tulis, tes wawancara,
catwalk, talenta dan photoshoot aku lolos sampai 20 besar se-Surabaya.
Tiga
minggu kemudian saat aku dan teman-teman paguyuban Yak Yuk makan di sebuah
restoran di Lamongan, tiba-tiba ada telpon dan firasat aku benar…
“Assalamualaikum. Saya Ferry, ini
Feby Rendra? Selamat kamu lolos 20 besar Puteri Muslimah Indonesia 2014
se-Indonesia. Tolong kirimkan email kamu nanti saya kirimkan jadwal karantina,
perlengkapannya yang harus dibawa, surat ijin dan tiket pesawatnya.”
Butuh
waktu seminggu untuk persiapin semuanya, 15 gaun, heels, sepatu, Make Up,
Al-Quran dan masih banyak lagi. Mulai dari pinjem, sewa sampai jahit, semua ini
berkat bantuan Tuti, Kakung dan mba Winda (mba ipar).
Hari
pertama menginjakkan kaki di Jakarta (honestly, ini pertama kalinya aku naik
pesawat) benar-benar minder, karena finalis lain jauh lebih cantik dan punya
potensi yang nggak kalah bagusnya. Setelah sampai studio Indosiar, kami makan
siang, Make Up, Sholat, photoshoot, menghadiri undangan SCTV Awards. Namun dramanya
aku sempat sakit karena maag kambuh. Beberapa hari nggak begitu aktif di setiap
materi, dan tiba-tiba keinget Mama. Sempat terbesit dalam hati “percuma
jauh-jauh dari Lamongan kalau di sini cuma diem doang.” Akhirnya, bangkit dan
mulai aktif di setiap materi, demi Mama.
Puteri
Muslimah sempat diundang ke Inbox, sempat adu nyanyi, aku dengan ning Jeje
(finalis dari Surabaya) dapet juara 1 lomba nyanyi, mayan ya ning dapet duit
hehehe. Kami juga berkunjung ke Butik Dian Pelangi dan foto bersama bareng
Puteri Indonesia 2014 (Elvira Devinamira).
H-2
malam puncak, diadakan penjurian awal dimana all finalists masuk satu persatu
ke dalam ruangan, bertemu dan berinteraksi dengan juri utama, yaitu Bapak
Opick, Bapak Chand Parwes, Ibu Yenni Wahid, Bunda Arzetti dan Kak Nurulita.
Dikesempatan ini aku nyari peluang untuk nambah nilai dengan cara perkenalan
menggunakan Bahasa mandarin dan Bahasa Inggris (kedua Bahasa ini ada di mata
pelajaran SMA). Selain itu aku juga sudah prepare bawa ukulele dari Lamongan
dan Alhamdhulillah kepakai juga, aku main ukulele dengan bawain lagu Wingko
Babat dari Lamongan. Saat sesi tanya jawab, ada 1 pertanyaan yang buat aku
nangis di saat itu juga. Bapak Opick tanya, “Kamu punya ceita sedih apa?”,
awalnya sulit untuk menjawab karena aku juga gampang nangis anaknya. Setelah
nangis barulah aku jawab, “Ayah saya meninggal, Mama saya single parent. Saya
sering dicemooh teman-teman saya, mereka bilang saya sok cantik, ikut ajang ini
itu hanya untuk mencari ketenaran, sok ngeksis, blablabla.” Udah ya, ini
ngetiknya juga sambal mewek hehe…
Tibalah
malam puncak Puteri Muslimah Indonesia 2014 LIVE di Indosiar. Honestly, aku
nggak pernah minta untuk jadi juara 1, ini jujur banget dari hati yang paling
dalam, nggak pernah sama sekali. Dan sebenarnya aku pengen banget dapet juara
berbakat, karena aku pengen nunjukkin kalau bakat dari Alm Ayah yang selama ini
aku pelajari nggak sia-sia.
Aku
nggak pernah nyangka bakal lolos 10 besar, karena aku yakin finalis lain juga
punya potensi yang luar biasa.
Aku
bersyukur banget lolos di tahap 5 besar.
Sejujurnya
saat pengumuman juara berbakat namaku nggak disebutin, aku down banget, dan
ternyata berikutnya namaku dipanggil di favourite. Aku nggak pernah ngevote
diri aku sendiri, karena syg banget sama pulsa haha, tapi dapet juara ini aja
udah Alhamdhulillah banget. Dan aku sudah nggak terlalu berharap untuk lolos 3
besar karena setau aku nggak aka nada double winner.
Ternyata,
Alhamdhulillah namaku dipanggil di 3 besar, aku bersyukur banget.
Sampai
akhirnya aku dinobatkan sebagai Runner Up 1 Puteri Muslimah Indonesia 2014,
tapi aku bersyukur, nggak ada kalimat lain yg bisa aku ucapin kecuali,
Alhamdhulillah thankyou Allah.
Ini
adalah pengalaman terindah buat aku, nggak pernah nyangka. Namun yg harus
teman-teman ketahui, dibalik itu semua ada perjuangan yang luar biasa. Doa
Mama, Ayah, restu Allah dan usaha kita sendiri. Aku yakin Mama selalu mendoakan
anaknya dimana dan kapan pun, dan inilah the power of all, “Tahajud”. Selama
karantina aku selalu sholat tahajud, jadi setiap hari setelah acara selesai aku
langsung beres-beres, bersihin Make Up, Mandi, Sholat, baru tidur sekitar jam
2.30 dini hari, padahal jam 4.30 harus bangun sholat subuh dan jam 6 harus stay
di bawah untuk Make Up setelah itu lanjut kegiatan materi, ya seperti itulah
sampai hampir 10 hari.
Aku
hanya ingin berbagi pengalaman, semoga cerita aku bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi
muslimah lain. Namun hal terpenting yang harus teman-teman ingat adalah selalu
bersyukur, doakan orang tua kalian dan tanamkan rasa ikhlas.
Tidak
lupa aku ucapkan terima kasih kepada Allah, Mama, Ayah, Tuti, Kakung, crew
Indosiar, Indonesia Pageants, Paguyuban Yak Yuk Lamongan, Bupati Lamongan,
keluarga besar Jawa Timur. It’s for you, Lamongan.
Alhamdhulillah, jazakumullah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Feby Rendra Febriani
RU 1 Puteri Muslimah Indonesia 2014
Puteri Muslimah Terfavourite 2014
Hebat kak.:-)
BalasHapus